Pendidikan Tafsir Al-Qur’an dalam Lintas Media
Abstract
Perkembangan media komunikasi turut memberi pengaruh pada ruang pembelajaran tafsir di tengah masyarakat muslim. Untuk itu perlu diamati bagaimana transformasi tersebut berimbas pada bentuk pembelajaran tafsir al-Qur’an. Artikel ini menguraikan perkembangan pengajaran tafsir dari aspek transformasi medianya. Dengan mengamati secara kronologis perkembangan media tafsir, kajian ini menjelaskan peran media di setiap masanya terhadap keberlangsungan penyebaran dan pengembangan tafsir di tengah masyarakat muslim. Memanfaatkan berbagai literatur mengenai sejarah media tafsir dan juga literature tentang perkembangan tafsir, artikel ini diawali dengan menyusun periodesasi media tafsir berdasarkan periodesasi yang digagas McLuhan, yang terdiri dari tribal age, literacy age, print age dan electronic age. Artikel ini menyimpulkan bahwa media yang berkembang dari satu jenis ke jenis lain, secara teratur membawa tafsir bergeser dari satu ruang baca ke ruang baca baru dengan karakteristiknya sendiri. Adapun transformasi media secara tidak langsung mempengaruhi cara umat Islam mengkonstruksi bangunan studi tafsir, seperti memunculkan tradisi sanad sebagai respons dari keterbatasan memori media lisan sehingga pengajaran tafsir sangat terikat dengan sanad. Melembaganya tafsir pada kitab yang ditulis mufasir menjadikan kajian tafsir dibatasi pada otoritas figur tertentu. Sedangkan penggunaan media berbasis online, menjadikan otoritas tafsir yang dulunya hanya dimiliki figur mufasir memudar dan diserap oleh siapapun yang mengakses internet, sehingga pembelajaran tafsir lebih cenderung pada bentuk diskusi.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.