Main Article Content
Abstract
Polusi udara merupakan tantangan lingkungan global yang signifikan, menyebabkan dampak serius terhadap kesehatan masyarakat tidak terkecuali di Jakarta. Dengan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) sebagai parameter utama untuk memantau kualitas udara. Meskipun ISPU memberikan informasi saat ini, informasi yang diberikan untuk kualitas udara di masa mendatang masih terbatas. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang lebih canggih, dan salah satu metode yang menjanjikan adalah menggunakan teknik machine learning (ML). Metode ML telah terbukti efektif dalam pemantauan dan peramalan kualitas udara. Namun, untuk meningkatkan akurasi peramalan, pendekatan hibridisasi, seperti menggabungkan dua model telah diusulkan. Pendekatan ini dapat memberikan deteksi pola yang lebih komprehensif dan meningkatkan akurasi hasil peramalan. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi ISPU di DKI Jakarta menggunakan model hibrid ARIMAX-LSTM. Data polusi udara dari tahun 2012 hingga 2022 akan digunakan, bersama dengan variabel eksternal seperti volume kendaraan, temperatur, kelembapan, dan kecepatan angin. Model ini mampu menghasilkan model prediksi dengan RMSE 13.00; 20.51; dan 17.10 untuk masing-masing polutan PM10, PM2.5, dan O3. Sedangkan metriks MAPE yang dihasilkan dari model hibrid adalah 0.1916; 0.1917; dan 0.2869 untuk masing-masing polutan PM10, PM2.5, dan O3. Model hibrid mampu menghasilkan model prediksi yang lebih baik dari model ARIMAX itu sendiri.