Main Article Content

Abstract

Pengukuran kinerja dengan Six Sigma merupakan pengukuran kinerja proyek yang beralaskan perusahaan data maupun ilmu statistik yang dapat diukur dengan menggunakan variabel-variabel pengukuran yang telah ditetapkan sehingga dapat menghasilkan angka yang menunjukkan kualitas kinerja manajemen proyek. Metode Six Sigma diperlukan pada pengukuran kinerja karena untuk mengetahui kasus apa yang bisa diukur dengan Six Sigma dan tidak bisa diukur, yang mana pada desain eksperimen penulis menyajikan bukti-bukti dengan kasus tertentu untuk mengetahui hasil akhir sebagai perbandingan keunggulan Six Sigma dengan metode lain untuk menghasilkan manajemen proyek yang efisien dan mampu memanifestasikan tahap pelaksanaan proyek yang detail dan efektif. Peneliti menggunakan data primer yang berjudul “A Guide to The Project Management Body of Knowledge PMBOK GUIDE Sixth Edition”. Karenanya dibutuhkan PMBOK sebagai standar acuan untuk mewujudkan keberhasilan proyek yang meliputi 5 fase dan 10 knowledge areas dalam manajemen proyek. Kecenderungan masing-masing knowledge pada PMBOK  lebih berfokus pada perhitungan perencanaan sebelum dilakukan eksekusi terhadap proses produksi, keberhasilan dan kecacatan proses yang tidak semua knowledge area dapat diukur dengan angka menjadi sebab bahwa tidak dapat dilakukan pengukuran kinerja pada masing-masing knowledge melainkan terbatas pada knowledge yang sudah diketahui hasil pengerjaannya di lapangan. Dari semua knowledge area dapat diukur hanya Project Quality Management saja yang dapat diukur dengan metode Six Sigma.

Keywords

six sigma DMAIC pengukuran kinerja manajemen proyek

Article Details